Saturday, April 21, 2018

Untuk RA KARTINI




  • Puisi Untuk Ibu Kartini


    Ibu Kartini....
    Meski kau telah tiada..
    Namun semangatmu yang membara..
    Masih membajar hati kaum wanita Indonesia..

    Lihatlah kini kartini-kartini modern..
    Yang terus berjuang dalam semangatmu..

    Maafkan aku yang terlalu tenggelam dalam kesibukanku..
    Hingga hampir melupakan jasamu yg telah mengangkat derajat kaumku wanita..

    Wahai Ibu Kartini..
    Hadirmu cerahkan nurani..
    Perjuanganmu menjadi obsesi..
    Dan jasamu telah terpatri dalam insan pertiwi..

    Ingin kurasakan lagi hadirmu..
    Yang selalu menyemangati jiwa..
    Dan mengingatkan kembali..
    Bahwa habislah gelap terbitlah terang..

    Maka sebagai wujud penghormatan kami...
    Hari kelahiranmu kami peringati..
    Selamat Hari Kartini.

    Sosok Raden Ajeng Kartini yang cerdas, independen, dan cukup rebellious pada zamannya membawa inspirasi bagi banyak wanita di Indonesia - bahkan dunia - hingga kini. Selain "Habis gelap terbitlah terang," berikut beberapa kutipan atau quote inspiratif dari Kartini yang di kumpulkan yang pasti dapat menjadi inspirasi Anda dalam menjadi wanita fearless seperti sosoknya :

    "Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu – satunya hal yang benar – benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."

    "Saat membicarakan org lain Anda boleh saja menambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yg baik."

    "Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.

    "Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang."

    Kartini pada lembaran uang Rp5,- tahun 1952
    (Kartini pada lembaran uang Rp5,- tahun 1952. Image: doc. commons.wikimedia.org)

    "Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam."

    "Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata Aku tiada dapat! melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung."

    "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."

    "Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita. Semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia."

    "Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu."

    "Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang."

    "Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika kamu memang berharga di mata seseorang, tak ada alasan baginya untuk mencari seorang yang lebih baik darimu."

    "Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti."

    "Tetapi sekarang ini, kami tiada mencari penglipur hati pada manusia. Kami berpegangan teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap gulita pun menjadi terang, dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi."

    "Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain?"

    Sekolah Kartini
    (Sekolah Kartini. Image: doc. commons.wikimedia.org)

    "Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam."

    "Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah angan – angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah."

    "Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seorang mutlak menjadi Kristen? Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni."



No comments:

Post a Comment